Mataram NTB - Sebanyak 6.895 Personil Polda NTB yang dilibatkan dalam pelaksanaan Operasi Mantap Praja Rinjani 2024 dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat. Jumlah tersebut terdiri dari 2.700 Personil Polda NTB dan 4.195 personil dari Polres/ta jajaran.
Ribuan personil tersebut akan melakukan pengamanan proses Pelaksanaan Pilkada Serentak di NTB termasuk pengamanan di 8.405 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah NTB.
Dari jumlah TPS tersebut terdapat 6.821 TPS Kurang Rawan, 1.444 TPS Rawan, 140 TPS Sangat Rawan, serta 25 TPS Khusus.
Hal tersebut disampaikan Kapolda NTB Irjen Pol. R. Umar Faruq SH., M.Hum., dalam amanatnya saat memimpin Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Praja Rinjani 2024 dalam rangka Pengamanan Pilkada serentak tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan ek Bandara Selaparang, Mataram (23/08/2024).
Apel tersebut bertujuan untuk mengetahui kesiapan baik Personil maupun sarana prasarana dalam pengamanan Pilkada serentak 2024 baik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB maupun Pemilihan Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Walikota di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat.
“Apel ini bentuk kesiapan dari Kepolisian Daerah NTB sebagai penanggung jawab pengamanan pada Pilkada Serentak tahun 2024. Dan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengamanan, Polda NTB dibantu oleh TNI, Pemerintah melaui instansi / Lembaga terkait serta stakeholder lainnya termasuk kelompok masyarakat, “ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Jenderal Bintang dua ini menekan kepada seluruh anggota yang tergabung dalam Ops Mantap Praja Rinjani 2024 agar melakukan Mapping terhadap titik-titik rawan yang ada di NTB baik terhadap titik rawan konflik, titik rawan bencana maupun titik rawan aksi teror agar segera melakukan upaya-upaya untuk menstabilisasi dengan melakukan tindakan yang terencana dengan melibatkan kekuatan yang ada di masing-masing wilayah.
Baca juga:
Zainal Bintang: Fahmi Idris yang Saya Kenal
|
“Hal ini tentu dimaksudkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan munculnya permasalahan yang dapat mengganggu kelancaran Proses Pilkada serentak 2024 di seluruh wilayah NTB, “jelasnya.
Ia pun menyampaikan bahwa dalam melaksanakan tugas Pengamanan beberapa hal harus diutamakan diantaranya : Pertama, Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME dan jadikan pelaksanaan tugas sebagai ibadah.
Kedua, pastikan kesiapan perlengkapan pribadi, sarpras dan fasilitas penunjang lainnya dapat mendukung pelaksanaan operasi.
Ketiga, Laksanakan penanganan dengan penuh rasa tanggung jawab, humanis dan profesional sesuai SOP dengan menerapkan Buddy system guna menjamin keselamatan personil.
Keempat, Pimpinan harus terjun langsung ke Lapangan untuk melakukan pengawasan melekat kepada anggotanya.
Kelima, Lakukan pengaturan jadwal pengamanan sehingga kesehatan personil selalu dalam kondusi yang prima mengingat waktu pelaksanaan operasi yang panjang.
Ke-enam, Kedepan komunikasi publik dan Cooling system agar masyarakat berpartisipasi penuh dalam mendukung pelaksanaan pilkada serentak 2024 dan terhindar dari polarisasi.
Ketujuh, Tingkatkan sinergitas dan soliditas untuk seluruh personil pengamanan maupun stakeholder terkait karena hal tersebut adalah kunci utama keberhasilan operasi.
“Terimakasih atas seluruh kesiapan personil dalam pengamanan pilkada Serentak 2024 di Nusa Tenggara Barat ini, ” pungkasnya. (Adb)